song
Posted by : Unknown
Kamis, 05 Desember 2013
aku menghampiri piano yang agak berdebu di sana ada
kertas yang bernada di kertas itu berdebu sekali, aku mencoba nada yang ada di
kertas itu, nada itu berjudul kenangan
Ning..ning..ting..ning..ting..ting..tring..ning..ning..ning..tring..tring..
selsa memainkan piano ada pintu bercahaya, sebelumnya aku tidak pernah melihat
pintu itu, karena penasaran aku membuka pintu itu, tiba tiba aku ada di sebuah
taman yang sangat indah “lia..” ada suara memanggil aku menoleh ternyata itu
kakak ku, mimpikah aku, aku mencubit tangan ku sakit ini betul, “ini memang
betul lia” kata kakak ku “kamu bisa bertemu kakak dengan nada itu” , “aku
rinduuu.. kakak” kata ku sambil tersenyum “kakak ada hadiah untuk mu, hadiahnya
gunakan kalung ini maka kamu akan bisa menyihir apa saja, mau seperti peri
bisa” kata kakak ku lagi
Aku memakai kalung itu tiba tiba sekujur tubuh ku
bercahaya, lalu kembali seperti semula, lalu aku dan kakak ku bermain bersama.
**keesokan harinya**
aku sedang bermain bersama sahabat sahabat
ku
“besok kita harus mulai berlatih memasak kue” kata
nila, di sekolah diadakan lomba memasak kue, satu kelompok tiga orang, nama
kelompok aku adalah flower.
“iya itu untuk kalian bertiga aja aku dan ridwankan bukan
perempuan, terus selama kalian berlatih kita ngapain dong ” kata Rahman “
kalian lihat aja kita yang lagi nyoba masak kue” kata ku “kalian juga harus
ikut beli bahan bahan kue ketoko” kata Nila “capek deh” jawab Ridwan dan Rahman
berbarengan “belajar memasaknya di rumah siapa?” Tanya Nila “mau gak latihannya
di rumah Lia?” usul Sheyli “setuju” jawab ku dan Nila, karena besok libur jadi
aku dan teman teman latihannya pagi pagi.
***keesokan harinya***
“wah pagi yang cerah” kata ku sambil membuka tirai
jendela, aku segera mandi dan sarapan, selsai sarapan aku kembali kekamar dan
membuka lemari kecil, lemari kecil ini khusus untuk menyimpan celengan ku yang
banyak, aku mengambil celengan berbentuk hati, semua celengan ku di kunci,
kuncinya di simpan di bawah kasur, aku membuka celengan itu, celengan itu sudah
penuh “Liaaa….” Ada yang memanggilnya, aku menuruni tangga dan membuka pintu
“masuk, kalian kayak anak kecil aja” kata ku “sekarang kita belanja dulu bahan
bahannya, uangnya iuran aja” kata Sheyli, aku dan teman teman ku berjalan
menuju toko terdekat, selsai membeli bahan bahan aku dan teman teman ku mulai
memasak, aku dan teman teman menunggu kue hingga matang, ting.. aku segera
menuju dapur dan mengambil kue yang sudah matang “Sheyli.. krimnya mana?” Tanya
ku “ini” jawab Sheyli aku dan teman teman menghias kue “waktunya makan kue”
kata ku senang “kita kebagiankan”kata Ridwan, “enggak yang gak ikut masak gak
boleh” kata ku “huh..pelit, kitakan ikut ngebantuin kalian belanja”kata Rahman
cemberut
“di kasih dong akukan bercanda” kata ku sambil
tertawa, kami semua menikmati kue itu, hari demi hari aku dan teman teman
berlatih dengan giat.
***hari lombapun tiba***
Aku dan teman teman ku sudah siap “di lomba ini
kalian harus memasak dan menghias kue,pembikin kue yang paling enak akan juara”
kata juri “1…2…3..mulai” kata juri lagi, aku dan teman teman mulai memasak.
ketika hari sudah sore waktunya pengumuman pemenang
“saya akan umumkan yang juara dalam lomba ini di
mulai dari juara tiga, juara tiga kelompok candy, juara dua kelompok haapy, dan
juara satu adalahh..kelompok flower” kata juri
Semua orang tepuk tangan, lalu aku dan teman teman
mengambil hadiah “selamat bagi para pemenang” kata juri lagi, setelah
menganmbil hadiah aku dan teman teman menghampiri Rahman dan Ridwan “selamat”
kata mereka, kami semua gembira.
***keesokan harinya***
“oh…sudah pagi aku telat kesekolah” kata ku
terkejut, aku segera mandi hari ini aku tidak sarapan dulu jadi aku bawa uang
lebih, aku berlari tapi kecapaian akhirnya aku menggunakan sihir ku, untung
saja belum masuk, aku menyimpan task ku di bangku ku, kring..kring.bel sekolah
berdering.
***pulang sekolah***
Teman teman ku sedang ada di rumah ku, “Lia tadi
kamu lari cepat sekali apa kamu gak cape?” Tanya Rahman “enggak” jawab ku
singkat, “eh..kalian hauskan, aku kedapur dulu ya” kata ku
Aku menggunakn sihir ku lagi untuk mempercepat
membikin minuman untuk mereka, “nih minumnya” kata ku, kami semua menikmati
minuman itu, “sryuuppp…..ah segar” kata ridwan,aku bermain bersama mereka
hingga sore, mereka pulang kerumah masing masing.
***malam tiba***
Selsai makan aku gosok gigi, cuci tangan dan kaki,
lalu kembali kekamar, di kamar aku melihat bulan lewat jendela “indahnya” gumam
ku, akupun belajar, selsai belajar akupun tertidur nyenyak.
***pagi yang mendung***
Hari ini aku bersekolah dengan mengenakan jas hujan
karena hari ini hujan, aku sedang berjalan menuju sekolah bersama teman teman
ku “hujannya deras sekali ya” kata ridwan “iya” jawab rahman
aku hanya tersenyum, sedangkan sheyli dan nila
murung.
***ketika waktu istirahat***
Hujan sudah reda, aku dan teman teman ku sedang
berada di taman sekolah “sheyli, nila, aku lihat kalian dari tadi murung ada
apa?” Tanya ku, mereka diam tak menjawab “ada apa? Ayo jawab” kata rahman, “aku
dan nila akan pindah keluar negeri, entah kapan aku dan nila kembali” akhirnya
sheyli menjawab “kapan kalian pergi?” Tanya ridwan “besok”jawab nila singkat.
**pulang sekolah**
Seperti biasa aku dan teman teman ku sedang bermain
“gimana kalau kita buat tanda persahabatan agar kita selalu ingat persahabatan
kita” kata ku memecah kesunyian “tanda
kayak gimana?” Tanya nila “begini kita tulis bff di dekat leher kita itu supaya
jika kita lupa dan untuk mengingatnya tunjukan tulisan itu jadi kita akan mudah
mengingatnya kembali walaupun sudah lama tidak bertemu” kata ku panjang lebar
“baiklah kalau begitu ayo” kata sheyli, aku mengambil spidol yang tidak bisa
menghilang, mereka mulai menulis di dekat lehernya masing masing, selsai
menuliskan itu “kita bikin kenangan satu lagi yaitu kita kumpulkan foto foto
kita lalu di simpan di sebuah kotak lalu kotak itu kita pendam di halaman
belakang ku” kata ku “setuju” jawab mereka, aku dan teman temanpun mengumpulkan
foto foto lalu di masukkan kedalam kotak dan di pendam.
***keesokan harinya***
“aku berangkat dulu ya” kata nila dan sheyli,
kamipun berpelukan, tak terasa aku menitikkan air mata, akhirnya merekapun
berangkat, rahman dan ridwan hanya melambaikan tangan mereka, “sudah jangan
nangis nanti juga mereka kembali” hmamahr ridwan sambil memberikan sapu tangan
kepada ku, aku mengelap air mata ku dan tersenyum, “aku akan selalu mengingat
kalian hingga kalian kembali” gumam ku, “yuk kita berangkat kesekolah tar telat
jadi di hukum deh” kata rahman aku baru
ingat hari ini pelajaran matematika yang guru super galak, apalagi rahman
paling benci pelajaran matematika, sampai di sekolah, aku menaruh tas ku dan
duduk sebentar lagi bel berbunyi kring…kring…tapi yang datang bukan guru
matematika melainkan bu kepala sekolah “anak anak bu tina sekarang tidak lagi
mengajar di sini jadi sekarang kalian memiliki guru baru” kata bu kepala
sekolah, masuklah seorang bu masih muda bu itu cantik dan kelihatan ramah “halo
anak anak nama saya mawar kalian boleh
memanggil bu mawar ya” kata bu mawar ramah.
***jam istirahat***
“man kenapa sih setiap pelajaran matematika kamu
nilainya paling rendah?” Tanya ku
“gak usah nanya dong kamukan sudah tau aku benci
pelajaran matematika” jawab rahman
“ya..tapikan sekarang gurunya ganti jadi guru yang
ramah”
“walaupun sudah ganti guru aku tetap membencinya
matematika itu susah,rumit dan bikin pusing” jawab rahman ketus “iya tapi
pokoknya kamu harus suka pelajaran matematika, matematika itu menyenangkan”
kata ku “ya..terserah orang dong mau suka apa enggak kamu ini suka ngatur
orang”kata rahman tak mau kalah “eh..kalian kok berantem udah jangan berantem
lagi kalau gak berantem lagi aku teraktir makan es krim deh” bujuk ridwan “ayo
maafan”
“huh…aku gakmau maafan sama si kutu busuk itu” kata
rahman
“kamu bilang aku kutu busuk ya…kamu sendiri kera
tua” jawab ku naik darah
“plissss….maafan” kata ridwan “kalau kalian gak
maafan aku nangis nih”
“eh..jangan nangis iya nih kita maafan” kata ku dan
rahman bersamaan, akupun bermaafan lalu tersenyum “ha..ha…ha…ha..ha..” aku dan
rahman tertawa, sedangkan ridwan hanya menatap bingung.
***pulang sekolah***
Seperti biasa mereka sedang ada di rumah
“lia,rahman bagaimana kalau kita telepon sheyli dan
nila kita beritahu di sekolah kita ada guru baru” usul ridwan “oke deh,” jawab
ku aku menghubungi nomor nila
“hai nila aku punya berita menyenangkan loh” kata ku
“oya..apa itu?...” Tanya nila
“di sekolah kita ada guru baru bu mawar dia
pengganti bu tina bu mawar ramah dan baik”
“wah…jadi di sekolah gak ada guru galak lagi
dong…oya kerja papah mamahku sama tempatnya kayak papah ,mamah kamu ,ini mamah
kamu mau berbicara”
“halo lia gimana kabar mu?” kata mamah
“baik mah kalau mamah gimana kabarnya”
“mamah baik, udah dulu ya”, “iya” lalu kututup telephone ku, lalu kembali duduk
di sofa.
-BERSAMBUNG-