song

Posted by : Unknown Kamis, 05 Desember 2013



Malam ini aku sedang siap siap untuk besok pergi camping bersama guru ku dan teman teman sekolahku
“senter,tenda,makanan,minuman,kasur lipat tipis,bantal kecil,baju,handuk,sabun,shampoo,sikat gigi,odol,buku tulis,pulpen,dan uang, sudah siap” kata ku, lalu aku menyimpan tas besar ku di dekat meja belajar, akupun tertidur nyenyak.
***keesokan harinya***
Aku sedang menunggu bis yang akan membawa ku dan teman teman ku ketempat camping, beberapa menit datanglah bus “ayo anak anak baris yang rapih,naik bis dengan tertib” kata bu guru, aku menaiki bus, satu kursi cukup untuk tiga orang, jadi aku duduk bertiga dengan rahman dan ridwan, walau perjalanan jauh tapi tidak terasa membosankan, ketika sudah sampai di tempat camping “anak anak segera turun tapi harus tertib,setelah itu dirikan tenda masing masing” kata bu guru, aku segera turun dan mendirikan tenda, lalu menyimpan segala bendaku dalam tenda ku, setelah itu aku,rahman,ridwan bermain, tidak jauh dari situ ada sebuah sungai yang jernih, aku bermain di dekat sana, aku mencipratkan air ka rahman dan ridwan, mereka membalas, karena melihat keseruan aku,ridwan,rahman bermain, akhirnya teman teman yang lain ikut bermain, namun tiba tiba ridwan terpeleset sehingga jatuh kesungai,dia terbawa arus sungai yang deras, teman teman ku mencoba menolong sedangkan sabagiannya melapor ke pak kepala sekolah,namun sulit menolongnya sehingga iya terbawa arus sungai yang arahnya entah kemana, akhirnya aku, teman teman ku dan pak guru berjalan mencari ridwan, semua terlihat khawatir kerena sudah beberapa jam mencari tapi belum di temukan juga, namun aku belum menyerah untuk terus mencari sahabat ku “huh…capek, lia kita istirahat dulu aja ya aku capek” kata rahman “enggak..aku gak akan istirahat kalau ridwan belum di temui, aku gak akan menyerah” tolak ku, sambil terus berjalan “ayolah…istirahat dulu” paksa rahman “kamu gak peduli apa? Kehilangan sahabat mu, aku gak peduli capek,gak peduli laper, yang penting bagi ku aku harus menemui ridwan”tolak ku lagi, aku berjalan meninggalkan rahman, ketika itu aku melihat ridwan di sungai matanya tertutup ,dan lengannya lecet lecet “rahman…aku menemui ridwan” teriak ku, rahman datang menghampiri ku, lalu dia memanggil pak guru dan teman teman, pak kepala sekolah mengangkat badan ridwan yang lemas, lalu menidurkannya di tenda milik ridwannya sendiri, aku dan rahman hanya menunggu di tendanya.
***malam tiba***
“anak anak segeralah tidur, esok kita akan segera pulang karena keadaan ridwan yang seperti itu” kata pak guru, aku segera masuk ketenda ku, sampai malam aku belum bisa memejamkan mata,ketika sudah jam sebelas lebih barulah aku tertidur.
***keesokan harinya**
Aku sudah mengemas barang barang ku untuk pulang camping, di perjalanan pulang aku hanya diam, sesampainya di rumah aku segera kekamar, sedangkan ridwan di jemput ibunya, karena camping di batalkan pak kepala sekolah meliburkan sekolah untuk beberapa hari, aku membaringkan badan ku di kasur, tiba tiba handphone ku berdering kring…kring.. aku mengangkatnya
“halo lia gimana kabar mu?” ternyata itu nila
“halo juga nila kabar ku baik” jawab ku, aku merahasiakan kejadian kemarin.
“suara kamu kedengaran sedang sedih ada apa?” Tanya nila
“eh..eng..gak..kok..gak..kenapa napa” jawab ku agak gugup
“ya sudah ya kalau begitu” nila mematikan handhponenya
Setelah mematikan handpone ku aku beranjak pergi menuju dapur, lalu membuka kulkas dan mengambil mangkok berisi es krim raspberry,aku mengambil es krim itu lalu memindahkan sebagian es krim itu kegelas, aku menuangkan cokelat leleh, lalu kembali kekamarku untuk menikmati es krim itu, setelah es krim itu habis aku mencuci gelas itu, selsai mencuci gelas itu ,aku duduk di sofa yang ada di ruang depan, ting..tong.. bel rumah berbunyi, aku membuka pintu
“lia ayo kita pergi kerumah ridwan untuk menengok keadaannya” ajak rahman
“ baiklah” jawab ku
“bi aku izin mau kerumah ridwan” kata ku kepada bibi pembantuku
aku berjalan menuju rumah ridwan, sesampainya di sana rahman mengetuk pintu, lalu terbukalah pint, tapi yang membukanya pembantu ridwan “ada apa?” Tanya pembantu itu “ridwanynya ada?” Tanya ku “oh..ridwan ada di rumah sakit karena kata ibunya ridwan sakit”, “bibi tau nama rumah sakitnya terus kamarnya no. berapa?”, “nama rumah sakitnya permata indah kamarnya no 20”,”makasih bi” aku segera berjalan kembali menuju rumah sakit itu, sesampainya di situ, aku segera mencari kamar no 20, aku menemukannya, lalu rahman mengetuk pintu itu “masuk” jawab ibunya ridwan, aku membuka pintu, aku melihat ridwan terbaring lemah,sedangkan ibunya sedang menangis “ tante kenapa tante manangis?” Tanya rahman pada ibunya ridwan
“ridwan… akan… di.. ma..sukan keruang operasi” jawab ibunya ridwan, aku kaget mendengar jawaban itu “ridwan selamat tidak ya, semoga saja selamat” kata ku dalam hati, ibunya ridwan,aku dan rahman keluar dari kamar itu lalu menuju tempat duduk yang ada di dekat situ, aku menunggu lama sekali sampai aku tertidur di situ, “lia..lia..bangun ayo bangun” rahman menggoyangkan tubuh ku, aku terbangun, tiba tiba datang seorang suster “maaf..bu ridwan sekarang sudah tidak bisa di selamatkan dan kini dia telah meninggal, ini ada surat untuk kalian (aku dan rahman)” kata suster itu, meledaklah tangis ku, aku menangis tanpa henti henti, aku menerima surat itu lalu aku membacanya:
  Maaf ya kalau aku meninggalkan kalian terlalu cepat, tapi ingat pesan ku ini jangan kalian berpisah dari persahabatan, jangan mengurung dalam kesedihan,jangan beritahu ini kepada sheyli dan nila, di akhir kesedehan ada kebahagiaan
Untuk: lia dan rahman                                dari: ridwan

“lia pulang yuk” ajak rahman, “kalian ikut tante aja ya naik mobil, nanti tante anterin kerumah kalian” ajak ibunya ridwan, rahman menarik tangan ku untuk mengikuti ibunya ridwan, sampai di tempat parkir mobil, ibu ridwan mempersilahkan aku dan rahman menaiki mobilnya, sampai di rumah ku dan rahman sampai di rumahnya juga, aku menuju kamar lalu duduk di sofa merah,”dulu aku kehilangan kakak ku sekarang aku kehilangan sahabat ku, bagaimana hari hari ku tanpa dia, tidak ada senyumnya yang manis seperti gula, tidak ada yang bisa menghiburku lagi” kata ku dalam hati, tak terasa air mataku menetes, “hiks..hiks..hiks..kenapa semua ini terjadi” tangis ku makin deras, aku mengusap air mata ku, aku beranjak menuju perpustakaan, lalu aku mengambil buku yang bertulisan ‘FREND FOREVER’ , buku ini kenangan persahabatan aku dan sahabat sahabat ku, kakek memberikan buku ini untuk aku, aku jadikan buku ini sebagai persahabatan, buku ini bila di buka mengeluarkan alunan music yang indah.
-BERSAMBUNG-

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2013 love - Hataraku Maou-sama! - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -